Minggu, 17 Juli 2016

KEJUARAAN BULU TANGKIS “GUBERNUR JATIM CUP “ TAHUN 2016

Kegiatan

Peserta Kejuaraan Bulutangkis “Gubernur Jatim Cup” Tahun 2016 membludak, jumlah peserta yang mengikuti  Kejuaraan ini adalah sebanyak 664 pemain, dengan rincian pemain terdiri dari usia dini putra sebanyak 100 pemain, usia dini putri sebanyak 46 pemain, tunggal anak-anak putra sebanyak 129 pemain, tunggal anak-anak putri sebanyak 52 pemain, tunggal anak-anak putra sebanyak 129 pemain, tunggal pemula putra sebanyak 136 pemain, tunggal pemula putra sebanyak 50 pemain, tunggal remaja putra sebanyak 50 pemain, tunggal remaja putri sebanyak 34 pemain, ganda remaja putra 42 pasangan, dan ganda remaja putrid sebanyak 25 pasang. Sedangkan jumlah keseluruhan bila dihitung keterlibatan klub/perkumpulan adalah sebanyak 68 Klub di seluruh Jawa Timur. Kejuaraan Bulutangkis ini berlangsung pada tanggal 16 s/d 20 Februari 2016 dan di gelar di GOR Bulutangkis Wijaya Kediri. Kelompok yang dipertandingkan  yaitu tunggal usia dini putra putrid kelahiran 2006, tunggal putra anak putra-putri kelahiran 2004, tunggal pemula putra-putri kelahiran 2002, dan tunggal dan ganda putra-putri kelahiran 2000.

“Cabang olahraga bulutangkis ini menjadikan pilihan untuk dilaksanakan dalam bentuk Kejuaraan Daerah, karena cabang olahraga bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga andalan pada pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Tahun 2015 di Bandung, Jawa Barat”, kata Kadispora Jatim, Drs. Supratomo, M.Si. dalam sambutan acara pembukaan. “Pada pelaksanaan POPNAS tersebut, cabang olahraga bulutangkis ini, mampu dan berhasil menyumbangkan 4 emas, 3 perak, dan 1 perunggu”. Atas dasa prestasi yang berhasil diraih cabang olahraga ini, maka menjadi keputusan Kadispora Jatim bahwa tahun 2016 ini, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur memberikan sebuah aoresiasi, yaitu salah satunya adalah berupa pelaksanaan Kejuaraan Daerah Bulutangkis se Jawa Timur.

Kadispora Jatim dalam sambutannya juga menyatakan, bahwa Pembinaan olahraga usia dini mempunyai peran penting sebagai salah satu upaya menjaring atau memunculkan atlet yang berbakat di Jawa Timur. Pembinaan dari usia dini inilah  yang mempunyai potensi menjadikan atlet kejenjang yang lebih tinggi, yaitu pada tingkat nasional. Proses pembinaan olahraga pelajar dilakukan secara terus menerus dalam bentuk latihan yang rutin serta pemantauan yang  diukur sejauh mana pencapaiannya. Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan atlet tersebut salah satunya dengan mengikuti kompetisi yang ada. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan apreasi kepada Induk organisasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur, yang telah mengharumkan nama Kotingen Jawa Timur pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional  (POPNAS) di Jawa Barat dengan menjadi juara umum cabang bulutangkis.

Kejuaraan bulutangkis Gubernur Cup Tahun 2016  ini merupakan kejuaraan single event yang  digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur. Tujuan digelarnya kejuaraan ini adalah untuk menjaring/mencari bibit atlet bulutangkis yang nantinya akan dipersiapkan dan dapat mengharumkan nama Jawa Timur pada pentas kejuaraan bertaraf pelajar, seperti POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah), POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), dan ASEAN School Games (Kejuaraan olahraga pelajar tingkat Asia Tenggara). di tingkat pelajar atlet Jawa Timur yang nantinya diharapkan dapat menharumkan nama Jawa Timur dikancah Internasional. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengukur dan sebagai bahan evaluasi penyusunan program latihan kedepan, juga memberikan pengalaman bertanding kepada seluruh atlet bulutangkis pelajar di Jawa Timur.

Kejuaraan ini di harapkan akan melahirkan atlet-atlet yang handal pada masa mendatang. “Melalui kejuaraan ini, adik-adik sekalian nantinya akan dapat membawa dan mengharumkan nama provinsi Jatim, tidak hanya sebagai juara nasional bahkan juga sebagai juara dunia” tambah Kadispora Jatim disela sambutan acara pembukaan. Beliau juga menekankan, bahwa selain tahap pemassalan yang akan menjadi perhatian, juga yang harus digalakkan adalah tahap pembibitan. “Pembibitan yang akan menjadi prioritas program Dispora Provinsi Jawa Timur adalah upaya memaksimalkan terbentuknya Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), dan di Jawa Timur PPLP bulutangkis ada di kota Surabaya. Fasilitas pendukungnya sudah sangat memadai, yaitu tersedianya sarana mess atlet dan gedung yang layak dan mungkin kalian nanti akan menjadi salah satu penghuni PPLP bulutangkis tersebut.” kata Kadispora Jatim.

Lebih lanjut Supratomo menjelaskan bahwa pembinaan prestasi usia dini lewat klub-klub professional yang bernaung di bawah organisasi olahraga PBSI, jumlahnya terus menerus sedapat mungkin harus kembali dihidupkan. Beliau juga lebih menegaskan terkait dengan struktur dan wadah pembinaan, mulai dari pemassalan, pembibitan dan peningkatan prestasi harus dioptimalisasi dan kembali digairahkan melalui kejuaraan seperti antar klub yang saat ini berlangsung.

Kadispora Jatim dalam sambutannya menekankan para atlet harus menunjukkan kemampuan terbaik dan meraih prestasi tertinggi secara sportif. “Setiap kejuaraan pasti ada yang menang dan yang kalah, setiap pemain harus bersikap sportif siap meraih kemenangan dan siap kalah, yang menang tidak boleh sombong dan yang kalah tidak boleh patah semangat dan terus giat berlatih.

Ketua Umum PBSI Jatim, Wijarnako Adimulya mengatakan bahwa Klub yang mengikuti di antaranya yaitu PB BAT Malang, PB Bima Kediri, PB Imara Kediri, PB Kumala Tuban. PB mandiri Krian, PB Winner BC Surabaya, PB Surya Abadi Surabaya, PB Surya Baja Surabaya, PB Kusuma Tangkas Sidoarjo, PB Maestro. Surabaya, PB New Star Tulungagung, PB Prospek Malang, PB SKB Gresik, PB Hiqua Wima Surabaya dan Pelatkab PBSI Jember.

Beredarnya suara yang menyatakan bahwa hadiah yang diberikan kepada pemenang terlalu kecil dan tidak sebanding dengan title “Piala Gubernur Jawa Timur” dengan memberikan hadiah dengan total nilai 39 juta Wijarnako juga mengatakan, bahwa hadiah yang diberikan Dispora Provinsi Jawa Timur untuk para juara itu sudah termasuk besar, mengingat kejuaraan ini merupakan ivent untuk kelas pemula. Menurutnya, untuk kelompok remaja ke bawah di beberapa even nasional tidak mendapat hadiah berupa uang pembinaan, melainkan hanya perangkat olahraga seperti tas dan raket bagi juara 1 hingga peringkat harapan. "Saya justru terkejut karena di event ini, untuk kelompok remaja ke bawah malah ada hadiah berupa uang pembinaan, apalagi dengan total hadiah sebesar Rp 39 juta, bandingkan dengan Piala Walikota Surabaya yang levelnya sudah internasional tidak sebesar itu," jelas Wijarnako Adimulya.

Ia justru memberikan apresiasi karena even ini adalah wujud kepedulian Gubernur Jawa Timur untuk melakukan pembinaan kepada atlet bulutangkis di Jawa Timur. Apalagi sekarang Jatim juga sangat membutuhkan bibit atlet untuk bisa meneruskan tradisi menyumbangkan pebulutangkis Jatim agar bisa memperkuat Tim Indonesia bertanding di level internasional. "Perhatian dari Pemprov Jatim itu harus disikapi dengan keseriusan para pelatih dan atlet untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya di pertandingan nanti. Saya juga yakin persaingan di event ini berlangsung ketat karena pembinaan bulutangkis di daerah sudah merata," katanya. (aka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar