Peserta
Kejuaraan Bulutangkis “Gubernur Jatim Cup” Tahun 2016 membludak, jumlah peserta
yang mengikuti Kejuaraan ini adalah
sebanyak 664 pemain, dengan rincian pemain terdiri dari usia dini putra
sebanyak 100 pemain, usia dini putri sebanyak 46 pemain, tunggal anak-anak putra sebanyak 129 pemain, tunggal anak-anak putri sebanyak 52 pemain, tunggal anak-anak putra sebanyak 129 pemain, tunggal pemula putra sebanyak 136 pemain, tunggal pemula
putra sebanyak 50 pemain, tunggal remaja putra sebanyak 50 pemain, tunggal remaja putri sebanyak
34 pemain, ganda remaja putra 42 pasangan,
dan ganda remaja putrid sebanyak 25 pasang. Sedangkan jumlah keseluruhan bila
dihitung keterlibatan klub/perkumpulan adalah sebanyak 68 Klub di seluruh Jawa
Timur. Kejuaraan Bulutangkis ini berlangsung pada
tanggal 16 s/d 20 Februari 2016 dan di gelar di GOR Bulutangkis Wijaya Kediri.
Kelompok yang dipertandingkan yaitu tunggal usia dini
putra putrid kelahiran 2006, tunggal putra anak putra-putri kelahiran 2004,
tunggal pemula putra-putri kelahiran 2002, dan tunggal dan ganda putra-putri
kelahiran 2000.
“Cabang olahraga bulutangkis ini menjadikan
pilihan untuk dilaksanakan dalam bentuk Kejuaraan Daerah, karena cabang
olahraga bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga andalan pada
pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Tahun 2015 di Bandung,
Jawa Barat”, kata Kadispora Jatim, Drs. Supratomo, M.Si. dalam sambutan acara
pembukaan. “Pada pelaksanaan POPNAS tersebut, cabang olahraga bulutangkis ini,
mampu dan berhasil menyumbangkan 4 emas, 3 perak, dan 1 perunggu”. Atas dasa
prestasi yang berhasil diraih cabang olahraga ini, maka menjadi keputusan
Kadispora Jatim bahwa tahun 2016 ini, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
Provinsi Jawa Timur memberikan sebuah aoresiasi, yaitu salah satunya adalah
berupa pelaksanaan Kejuaraan Daerah Bulutangkis se Jawa Timur.
Kadispora Jatim dalam sambutannya juga menyatakan,
bahwa Pembinaan
olahraga usia dini mempunyai peran penting sebagai salah satu upaya menjaring
atau memunculkan atlet yang berbakat di Jawa Timur. Pembinaan dari usia dini
inilah yang mempunyai potensi menjadikan
atlet kejenjang yang lebih tinggi, yaitu pada tingkat nasional. Proses
pembinaan olahraga pelajar dilakukan secara terus menerus dalam bentuk latihan
yang rutin serta pemantauan yang diukur
sejauh mana pencapaiannya. Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan
atlet tersebut salah satunya dengan mengikuti kompetisi yang ada. Pemerintah
Provinsi Jawa Timur memberikan apreasi kepada Induk organisasi Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur, yang telah mengharumkan nama
Kotingen Jawa Timur pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Jawa Barat dengan menjadi juara
umum cabang bulutangkis.
Kejuaraan
bulutangkis Gubernur Cup Tahun 2016 ini
merupakan kejuaraan single event yang digagas
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
Provinsi Jawa Timur. Tujuan digelarnya kejuaraan ini adalah untuk menjaring/mencari bibit atlet bulutangkis yang nantinya akan dipersiapkan dan dapat
mengharumkan nama Jawa Timur pada pentas kejuaraan bertaraf pelajar, seperti
POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah), POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar
Nasional), dan ASEAN School Games (Kejuaraan olahraga pelajar tingkat Asia
Tenggara). di tingkat pelajar atlet Jawa Timur yang
nantinya diharapkan dapat menharumkan nama Jawa Timur dikancah Internasional.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengukur dan sebagai bahan evaluasi
penyusunan program latihan kedepan, juga memberikan pengalaman bertanding
kepada seluruh atlet bulutangkis pelajar di Jawa Timur.
Kejuaraan
ini di harapkan akan melahirkan
atlet-atlet yang handal pada masa mendatang. “Melalui kejuaraan ini, adik-adik
sekalian nantinya akan dapat membawa dan mengharumkan nama provinsi Jatim, tidak
hanya sebagai juara nasional bahkan juga sebagai juara dunia” tambah Kadispora
Jatim disela sambutan acara pembukaan. Beliau juga menekankan, bahwa selain
tahap pemassalan yang akan menjadi perhatian, juga yang harus digalakkan adalah
tahap pembibitan. “Pembibitan yang akan menjadi prioritas program Dispora
Provinsi Jawa Timur adalah upaya memaksimalkan terbentuknya Pusat Pembinaan dan
Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), dan di Jawa Timur PPLP bulutangkis ada di kota
Surabaya. Fasilitas pendukungnya sudah sangat memadai, yaitu tersedianya sarana
mess atlet dan gedung yang layak dan mungkin kalian nanti akan menjadi salah
satu penghuni PPLP bulutangkis tersebut.” kata Kadispora Jatim.
Lebih lanjut Supratomo menjelaskan bahwa
pembinaan prestasi usia dini lewat klub-klub professional yang bernaung di
bawah organisasi olahraga PBSI, jumlahnya terus menerus sedapat mungkin harus
kembali dihidupkan. Beliau juga lebih menegaskan terkait dengan struktur dan wadah
pembinaan, mulai dari pemassalan, pembibitan dan peningkatan prestasi harus
dioptimalisasi dan kembali digairahkan melalui kejuaraan seperti antar klub
yang saat ini berlangsung.
Kadispora
Jatim dalam sambutannya menekankan para atlet harus menunjukkan kemampuan
terbaik dan meraih prestasi tertinggi secara sportif. “Setiap kejuaraan pasti ada yang menang dan yang kalah,
setiap pemain harus bersikap sportif siap meraih kemenangan dan siap kalah,
yang menang tidak boleh sombong dan yang kalah tidak boleh patah semangat dan
terus giat berlatih.
Ketua Umum PBSI Jatim, Wijarnako Adimulya
mengatakan bahwa Klub yang mengikuti di antaranya yaitu PB BAT Malang, PB Bima
Kediri, PB Imara Kediri, PB Kumala Tuban. PB mandiri Krian, PB Winner BC
Surabaya, PB Surya Abadi Surabaya, PB Surya Baja Surabaya, PB Kusuma Tangkas
Sidoarjo, PB Maestro. Surabaya, PB New Star Tulungagung, PB Prospek Malang, PB
SKB Gresik, PB Hiqua Wima Surabaya dan Pelatkab PBSI Jember.
Beredarnya suara yang menyatakan bahwa hadiah
yang diberikan kepada pemenang terlalu kecil dan tidak sebanding dengan title
“Piala Gubernur Jawa Timur” dengan memberikan hadiah dengan total nilai 39 juta
Wijarnako juga mengatakan, bahwa hadiah yang diberikan Dispora Provinsi Jawa
Timur untuk para juara itu sudah termasuk besar, mengingat kejuaraan ini
merupakan ivent untuk kelas pemula. Menurutnya, untuk kelompok remaja ke bawah
di beberapa even nasional tidak mendapat hadiah berupa uang pembinaan,
melainkan hanya perangkat olahraga seperti tas dan raket bagi juara 1 hingga
peringkat harapan. "Saya
justru terkejut karena di event ini, untuk kelompok remaja ke bawah malah ada
hadiah berupa uang pembinaan, apalagi dengan total hadiah sebesar Rp 39 juta,
bandingkan dengan Piala Walikota Surabaya yang levelnya sudah internasional
tidak sebesar itu," jelas Wijarnako Adimulya.
Ia justru memberikan
apresiasi karena even ini adalah wujud kepedulian Gubernur Jawa Timur untuk
melakukan pembinaan kepada atlet bulutangkis di Jawa Timur. Apalagi sekarang
Jatim juga sangat membutuhkan bibit atlet untuk bisa meneruskan tradisi
menyumbangkan pebulutangkis Jatim agar bisa memperkuat Tim Indonesia bertanding
di level internasional. "Perhatian dari Pemprov Jatim itu harus disikapi
dengan keseriusan para pelatih dan atlet untuk mengeluarkan seluruh
kemampuannya di pertandingan nanti. Saya juga yakin persaingan di event ini
berlangsung ketat karena pembinaan bulutangkis di daerah sudah merata,"
katanya. (aka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar