Deputi Bidang Pemberdayaan
Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar selalu
menggelar Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional. Kegiatan ini selalu
digelar setiap dua tahun sekali pada tahun genap dan diikuti perwakilan oleh 33
provinsi di seluruh Indonesia. Masing-masing provinsi menampilkan beragam
budaya olahraga tradisional yang telah mereka gali di daerahnya. Melalui
kegiatan festival ini, tergali beragam olahraga tradisional yang sudah
terpendam cukup lama. Kekayaan budaya Indonesia terlihat pada gebyar
penyelengaraan skala nasional seperti ini.
Olahraga tradisional
merupakan jenis olahraga yang sudah ada, tumbuh dan berkembang di masyarakat
sejak jaman dahulu, diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami
alkulturasi pada jaman penjajahan. Olahraga tradisional merupakan olahraga yang
sederhana, mudah dimengerti/dipelajari, biayanya relative murah dibandingkan
dengan olahraga modern karena sedikit menggunakan perlengkapan dan peralatan
yang dapat dibuat sendiri serta dapat dimainkan di arena terbuka dan tertutup.
Kementerian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia telah melaksanakan kegiatan Festival Olahraga
Tradisional ini setiap tahun sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 di Bandar
Lampung dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas XXII). Pada tahun 2007
diputuskan untuk setiap 2 (dua) tahun sekali yaitu setiap tahun genap. Hal ini
untuk memberi kesempatan kepada daerah untuk menggali olahraga tradisional yang
benar-benar asli dan berkualitas sesuai ketentuan yang berlaku dalam buku
pedoman Festival Olahraga Tradisional yang telah disampaikan kepada seluruh
provinsi sejak festival pertama di Jakarta bahwa olahraga tradisional yang baru
dan asli dari daerah yang diwakili.
Dikalangan anak-anak dan
remaja, bahkan orang dewasa pada saat ini olahraga tradisional sudah sangat
awam bagi mereka, dan kurang diminati, padahal bila ditelusuri secara lebih
mendalam olahraga tradisional ini memiliki nilai-nilai luhur yang perlu
diperkenalkan dan diwariskan pada generasi muda untuk meningkatkan jiwa cinta
budaya bangsa juga dapat meningkatkan semangat persahabatan, kebersamaan, kekeluargaan,
persatuan dan menciptakan suasana ceria.
Deputi Bidang Pemberdayaan
Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada pelaksanaan Festival Olahraga
Tradisional Tingkat Nasional ini selalu memberikan tema kegiatan “Melalui
Festival Olahraga Tradisional Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa”
dan dengan moto kegiatan “Satukan Perbedaan dan Tanamkan Persaudaraan”. Adapun
jadwal kegiatannya sudah tertera secara jelas pada buku pedoman, dan selalu
diawali dengan kegiatan Technical Meeting yang diikuti oleh seluruh perwakilan
kontingen dari 33 provinsi.
Sebagaimana pelaksanaan
Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional
yang selalu digelar, panitia telah merencanakan agenda kegiatan Pawai
Keliling Kota diikuti oleh masing-masing kontingen perwakilan provinsi sebelum
pelaksanaan acara pembukaan. Acara pawai keliling ini direncanakan satu hari
sebelum peleksanaan berlangsung, yaitu sekitar pukul 07.00 – 09.00. Setelah
itu, acara ceremonial pembukaan biasanya jatuh pada hari sabtu pukul 14.30 di
Lapangan berumput. Kemudian selanjutnya akan digelar secara marathon
pelaksanaan Festival Olahraga Tradisional dari penampilan 33 provinsi sampai
dengan keesokan harinya, minggu di tempat yang sama.
Olahraga tradisional yang
difestivalkan adalah olahraga tradisional yang belum dibakukan oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga dan belum pernah ditampilkan pada Festival Olahraga
Tradisional sebelumnya dan merupakan upaya penggalian olahraga tradisional
melalui pertunjukan alternative dan menarik kepada masyarakat. Penilaian pada
kegiatan ini, akan tetap mengacu pada pedoman penyelenggaraan pada tahun 2002,
yaitu meinitik beratkan pada permainan rakyat yang lebih mengutamakan
penggunaan fisik sehingga dapat dikategorikan dalam jenis olahraga tradisional.
Unsur yang dinilai akan dititk beratkan kepada
(1) mengandung unsure pendidikan (2) mengandung substansi olahraga tradisional
(3) memiliki nilai gerak (4) memenuhi ketetntuan khusus. Adapun juri yang akan
dilibatkan sebagai tim juri adalah berjumlah 10 orang berasal dari pusat yang
telah memiliki kemampuan juri lewat pembekalan yang cukup. Dari hasil
penelilaian, panitia akan memberikan penghargaan kepada para peserta, khususnya
diberikan kepada (1) sepuluh peserta terpilih (2) pemberian plakat kepada
seluruh peserta (3) dan pemberian piagam untuk seluruh peserta Festival. (aka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar